Langsung ke konten utama

Napak Tilas Masa Kecil Presiden RI Sang Proklamator Soekarno. Di Situs Ndalem Pojok Kediri.


Siapa yang tidak mengenal sosok Bung Karno, Bapak Bangsa sekaligus Proklamator yang selalu dikenang warga Indonesia. Kini banyak kalangan mencari tahu kisah hidup dari bapak bangsa ini sehingga dari tempat-tempat tertentu yang identik dan mengisahkan kisah beliau selalu dipadati masyarakat. Ir. Soekarno adalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945–1966. Ia memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda.Soekarno adalah penggali Pancasila karena ia yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai dasar negara Indonesia itu dan ia sendiri yang menamainya Pancasila. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia. Dilahirkan dengan seorang ayah yang bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya yaitu Ida Ayu Nyoman Rai. lahir pada 6 Juni 1901 tak ada seorang pun mengira jika bayi yang dikenal dengan nama masa kecil nya "Koesna" atau Soekarno atau Bung Karno itu akan menentukan jalannya sejarah dan nasib bangsa Indonesia.

Kali ini gwe gak membahas cerita sejarah perjuangan Ir. Soekarno, tapi kali ini gwe akan bercerita destinasi wisata sejarah, yang berada di "Situs Ndalem Pojok" Bung Karno pernah meninggalkan jejaknya di daerah Kediri. Bahkan pada masa kecilnya Bung Karno tinggal dalam rumah sederhana yang sekarang disebut Ndalem Pojok. Lokasi dari Ndalem Pojok berada di Desa Pojok Krapak, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri Provinsi Jawa Timur. Banyak cerita menyebutkan bahwa Ndalem Pojok merupakan satu rumah yang pernah disinggahi Bung Karno semasa kecilnya. Situs Ndalem Pojok, namanya tidak setenar beberapa situs sejarah lain di Indonesia. Padahal di sini tersimpan cerita peninggalan dari salah satu sosok paling tenar di negeri ini. masa kecil Soekarno, sempat dijalani di rumah sederhana ini.


Kediaman Orangtua Angkat Soekarno, R.M Soemosewoyo Situs Ndalem Pojok merupakan rumah dari R.M Soemosewoyo. Beliau adalah ayah angkat atau masih kerabat dari ayahanda Ir. Soekarno. Terletak cukup jauh dari jalan raya utama yang menghubungkan Wates dan Ngancar dan masih berada dalam kawasan lereng Gunung Kelud. Ndalem Pojok merupakan rumah yang dulu sempat mengisi hari-hari Soekarno kecil dan menghabiskan masa kecilnya di kawasan ini.  Nama Soekarno pun, diberikan ketika ia tinggal di Dusun Krapyak. Pergantian nama tersebut dilakukan oleh R.M Soemosewoyo selaku ayah angkatnya. Diceritakan, nama Soekarno kecil adalah Koesna Sosrodihardjo. Namun, nama tersebut diganti menjadi Soekarno sebab Koesna sering sakit-sakitan. Penggantian nama tersebut diceritakan merupakan bagian dari syarat mengobati Koesna yang diajukan oleh R.M Soemosewoyo. Syarat lainnya adalah Koesna diambil menjadi anak angkat. Sejak itu, Soekarno kecil menghabiskan sebagian waktunya di tempat ini.

Situs Ndalem Pojok merupakan bangunan yang sangat sederhana. Yaitu rumah khas Joglo yang material pembuatannya sebagian besar berupa bambu dan kayu. Rumah ini berdiri di atas lahan seluas hampir 1 hektar. Di bagian depan terdapat pohon Kantil atau Kenanga berukuran besar yang ditutupi kain motif kotak-kotak. Halamannya cukup luas dan asri. Benar-benar rumah dengan suasana desa yang menyenangkan. Ada banyak kisah sejarah yang dapat dicermati dalam bangunan klasik Ndalem Pojok. Bahkan sampai saat ini masih mempertahankan beberapa perabot aslinya. Saat mengunjungi, wisatawan bisa melihat bebrapa perabotan asli terutama kursi tamu. Di bagian teras rumah terdapat berbagai macam dokumentasi mulai foto Bung Karno dalam ukuran besar ditambah lagi foto dari sosok RM Soerati Soemosoewodjo dan keluarga besar Ibu Inggit Garnasih.

Terdapat empat kamar dalam Ndalem Pojok, ditambah dua kamar belakang ruang utama. Lalu terdapat pula satu kamar pusaka dan kamar tamu. Menariknya, pada era 1950an terdapat sebuah kamar khusus yang pernah disinggahi Bung Karno semasa menginap di Ndalem Pojok. Perjalanan  napak tilas kali ini membawa gwe ke suasana saat Soekarno kecil dulu. Mulai dari kamar yang digunakan saat Bung Karno balita hingga remaja. Kecil namun sangat bersejarah Rumah ini masih memiliki berbagai macam kisah sejarah yang menjadi bagian dari dokumentasi kehidupan Bung Karno. Kisah biografi dari sosok Bung Karno terbilang lengkap disajikan pada ruang Ndalem Pojok. Kemudian pada acara-acara tertentu seperti hari kemerdekaan dan Sumpah Pemuda juga sering dilakukan oleh masyarakat lintas budaya di situs Ndalem Pojok.

Meski ukurannya terbilang kecil saja, namun situ Ndalem Pojok di Kediri ini tetap layak untuk dijadikan tempat kunjungan wisata. Khususnya wisata pendidikan dan sejarah. Karena di lokasi situs inilah Bung Karno pernah menghabiskan sebagian masa kecilnya. Setelah itu dia menjalani masa kuliah di Bandung dan melanjutkan kegiatan politiknya demi melawan penjajahan Belanda di Batavia atau Jakarta.




Bagaimana? Tertarik mengunjunginya? Napak tilas peninggalan bersejarah dari tokoh besar negeri ini? Agendakan segera kalau begitu ya!



2020 @ www.anakdolan.com Bangga Mencintai Negeri ini INDONESIA. Dan Buanglah Sampah pada tempatnya!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kuda Lumping, Kesenian Unik Dari Tanah Jawa.

Kuda lumping merupakan salah satu kesenian yang berasal dari tanah Jawa. Pergelaran yang terdiri dari 4 fragmen tarian ini terasa menyeramkan bagi sebagian orang, tetapi merupakan salah satu kesenian yang cukup unik di Indonesia. Belum tercatat secara jelas asal-usulnya Kuda lumping dikenal juga dengan nama jaran kepang. Kesenian ini memperagakan sekelompok penari sedang menunggang kuda. Kuda yang digunakan bukanlah kuda asli, melainkan kuda buatan yang dibuat dari anyaman bambu yang disebut kepang. Anyaman ini dibuat sedemikian rupa, dihias dengan aneka kain serta warna, sehingga membentuk seekor kuda. Para penari yang menunggang kuda ini memerankan tokoh  prajurit. Sayangnya, belum ada asal-usul yang jelas mengenai tarian kuda lumping, bahkan kapan pertama kali kuda lumping diperagakan pun tidak tercatat. Pada 2012 yang lalu, Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) saat itu, Bapak Mohammad Nuh mengatakan bahwa hal ini sangat disayangkan. Tidak tercatatnya kuda

Makna Gebogan dalam Tradisi Hindu di Bali.

Saat kamu berkunjung ke Bali  pasti kamu pernah melihat perempuan Bali yang membawa buah-buahan di atas kepalanya? Ya, itu adalah gebogan. Gebongan atau biasa juga disebut dengan Pajegan adalah suatu bentuk persembahan berupa susunan dan rangkaian buah buahan, jajanan dan bunga yang dikreasikan oleh umat Hindu di Bali. Jenis buah dan jajanan biasanya berinovasi mengikuti perkembangan zaman, jadi apa yang kita makan itulah yang kita persembahkan.       Makna atau filosofi banten gebogan juga terlihat dari bentuknya yang menjulang seperti gunung, makin ke atas makin mengerucut (lancip), dan di atasnya juga diletakkan canang dan sampiyan sebagai wujud persembahan dan bhakti ke hadapan Tuhan Sang Pencipta Alam Semesta. Gebogan biasanya diusung oleh para ibu-ibu dan gadis-gadis Bali untuk dihaturkan ke pura saat upacara piodalan atau upacara dewa yadnya lainnya sebagai bentuk rasa syukur atas berkat yang telah diberikan oleh Ida Sang Hyang Widhi Tuhan Yang Maha Esa U

Berebut 1000 anak tangga Bromo dan mengenal Alam indah nya Budaya Bromo.

@anakdolan Gunung bromo adalah salah satu gunung yang berada di Jawa Timur. Gunung bromo tidak hanya dikenal oleh masyarakat Indonesia saja melainkan juga sudah menjadi agenda kunjungan wisata bagi masyarakat dunia. Gunung bromo tidak pernah sepi dari kunjungan para wisatawan baik domestik maupun mancanegara karena pemandangannya yang begitu menakjubkan nan eksotis. Bahkan wisatawan sengaja tinggal untuk beberapa hari disana karena merasa betah akan keelokan alamnya dan keramahan serta budaya masyarakatnya. Tapi yang bikin seru di tempat ini, pada saat liburan gunung Bromo menjadi ramai pengunjung yang bikin unik macetnya anak tangga gunung ini  1000 anak tangga di kawah gunung bromo ini menjadi Ritual kebiasaan untuk melihat indahnya kawah gunung Bromo. Hal seperti ini hampir setiap hari terjadi gmna tidak anak tangga ini jalan satu2 nya untuk menuju kawah gunung bromo disamping itu banyak orang tua atau lanjut umur kuat naik ke kawah bromo tersebut.Seru!! kan