Langsung ke konten utama

Kuburan Batu Lemo Tana Toraja


Sebagai salah satu tebing pemakaman tertua di Toraja, setiap inci Lemo memancarkan rasa ketenangan yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata belaka. Sisa-sisa almarhum diletakkan di sini di dalam batu-batu raksasa dengan celah-celah, diawetkan dengan baik oleh roh-roh tanah, menjaga mereka utuh dan tidak rusak oleh Bapa Waktu

Toraja terkenal dengan ritual pemakaman mereka, yang banyak dan beragam. Menjelajahi wilayah Anda dapat menemukan makam dipotong menjadi batu dan bayi-bayi dimakamkan di pohon. Lemo terkenal karena alasan yang berbeda. Situs pemakaman ini adalah tempat di mana Anda dapat melihat patung kayu berukir dari orang mati.

Desa ini terletak 11 Km di sebelah selatan ibukota Toraja Utara Rantepao. Desa ini terkenal dengan situs pemakaman, yang memiliki nama yang sama.


Untuk menuju ke lokasi pemakaman, Anda harus mengikuti jalan kecil berlumpur dari desa di antara sawah. Jalan itu berakhir tiba-tiba di dasar tebing besar. Di dasar tebing ada dua Tongkonan kecil yang dicat indah.

Tebing yang terjal setidaknya setinggi 20 meter dan menara di atas ladang di bawahnya. Diukir dengan tangan ke sisi tebing adalah total 75 ceruk kecil. The ceruk bervariasi dalam panjang dari dua meter ke kurang dari 50 cm.

Ditempatkan dengan hati-hati di ceruk adalah stupa kayu berwarna-warni dari orang mati. Mereka duduk berbaris di baris menatap lapangan di bawah. Mereka diadakan di tempat oleh balok kayu, seperti rel, yang melintasi bagian tengah mereka.

Situs pemakaman Lemo tanggal kembali ke abad ke-16. Patung-patung kayu adalah simbol status sosial. Disebut ‘Tau-Tau’ dalam bahasa Indonesia, masing-masing stupa mewakili seorang bangsawan Toraja dari daerah yang telah meninggal. Meskipun sebagian besar tau-tau hanya tanggal kembali ke abad ke-20 sebagai kayu dan kain memburuk dengan cepat di iklim tropis.

Di dasar tebing di sebuah pondok kecil di dekat ladang hidup seorang pembuat tau-tau modern. Ditumpuk di depan gubuk adalah tau-tau kecil yang dia ukir. Mereka melayani kenang-kenangan dan souvenir bagi wisatawan yang mengunjungi situs kuno ini di dataran tinggi Toraja.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kuda Lumping, Kesenian Unik Dari Tanah Jawa.

Kuda lumping merupakan salah satu kesenian yang berasal dari tanah Jawa. Pergelaran yang terdiri dari 4 fragmen tarian ini terasa menyeramkan bagi sebagian orang, tetapi merupakan salah satu kesenian yang cukup unik di Indonesia. Belum tercatat secara jelas asal-usulnya Kuda lumping dikenal juga dengan nama jaran kepang. Kesenian ini memperagakan sekelompok penari sedang menunggang kuda. Kuda yang digunakan bukanlah kuda asli, melainkan kuda buatan yang dibuat dari anyaman bambu yang disebut kepang. Anyaman ini dibuat sedemikian rupa, dihias dengan aneka kain serta warna, sehingga membentuk seekor kuda. Para penari yang menunggang kuda ini memerankan tokoh  prajurit. Sayangnya, belum ada asal-usul yang jelas mengenai tarian kuda lumping, bahkan kapan pertama kali kuda lumping diperagakan pun tidak tercatat. Pada 2012 yang lalu, Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) saat itu, Bapak Mohammad Nuh mengatakan bahwa hal ini sangat disayangkan. Tidak tercatatnya kuda

Sekilas Tentang Perayaan Hari Kopi Internasional

IG @anakdolan Warga dunia kini memperingati hari kopi internasional setiap tanggal 1 Oktober. Apa itu hari kopi dan untuk apa dirayakan? Pada sebuah pertemuan tanggal 3-7 Maret 2014, Organisasi Kopi Internasional (ICO)  menyepakati untuk menetapkan tanggal 1 Oktober sebagai hari kopi internasional. Namun perayaan pertamanya baru digelar setahun berikutnya di Milan, Italia. ICO adalah organisasi antar pemerintah yang mengurusi perdagangan kopi dunia. Lembaga ini beranggotakan 77 negara yang berkepentingan terhadap kopi dan puluhan asosiasi pedagang kopi. ICO mewakili 98% negara penghasil kopi dan 83 persen negara konsumen kopi. Dalam keterangan resminya, ICO menyatakan hari kopi internasional merupakan perayaan keragaman, kualitas, dan gairah untuk berbagi kecintaan pada minuman kopi. Perayaan ini juga bentuk dukungan kepada jutaan petani yang mata pencahariannya bergantung pada tanaman aromatik ini. Awal Mula Meski baru diperingati sejak tahun 2015, sejatinya masyarakat d

Uji Nyali di Jembatan Gantung yang Terpanjang di Indonesia

Photo IG @anakdolan Jembatan gantung di atas tajuk pepohonan (canopy trail) hutan tropis yang digadang-gadang terpanjang di Indonesia terdapat di Sukabumi, Jawa Barat. Tepatnya di dalam kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Resort Situgunung, Desa Gede Pangrango, Kecamatan Kadudampit. Jembatan berkontruksi besi dan tapakan kayu itu dibangun sepanjang 240 meter dengan lebar 2 meter. Serta ketinggian dari permukaan tanah paling tinggi sekitar 146 meter. . Namanya jembatan Situ Gunung. Banyak Traveler mengunggahnya di media sosial, sehingga mengundang penasaran banyak orang. Dan Jembatan gantung ini merupakan akses untuk menuju Curug Sawer, salah satu curug yang ada di kawasan wisata Taman Nasional Situ Gunung. Akses menuju curug harus ditempuh dengan berjalan kaki melalui kawasan hutan di taman nasional ini dengan jarak tempuh sekitar kurang 1 jam. Untuk melewati jembatan ini kamu hanya perlu membeli tiket sebesar Rp 35.000, sudah termasuk tiket masuk kaw