Langsung ke konten utama

Demo Buruh Dengan Banyak Kepentingan


Jakarta 1 Mei 2018 


JAKARTA - HARI Buruh setiap tahunnya hampir selalu diperingati dengan demonstrasi. Apa boleh buat, zaman boleh berubah ke era digital, buruh kita masih asyik turun ke jalan mengumpulkan massa. Bukannya menuntut diberi pelatihan keterampilan untuk memasuki era Industri 4.0, buruh kita malah menuntut hal-hal berbau politis.



Di mana ada pengumpulan massa, di sana biasanya terjadi pendomplengan. Tidak jarang muatan politik praktis ikut menyusup. Politikus-politikus atau para tokoh mendapat kesempatan untuk mendompleng banyak kepentingan parpol

Bukan kebetulan hal itu mengemuka jelang ajang akbar pesta demokrasi pemilihan presiden dan pemilihan anggota legislatif tahun depan. Semua kesempatan untuk menyerang lawan sekaligus merebut simpati pemilih tentu tidak akan dilewatkan.


Tidak mengherankan bila calon presiden dari salah satu parpol peserta pemilu tampil memanfaatkan kesempatan. Dengan disambut yel-yel ala kampanye, ia menandatangani kontrak politik yang salah satu butirnya ialah mencabut Perpres No 20 Tahun 2018 bila kelak terpilih dan menjabat presiden.

Di Sleman, Yogyakarta, pendomplengan demo buruh memicu tindakan anarkistis. Pendompleng membakar sebuah pos polisi. Sungguh ironis, demo buruh di negara yang mencetuskan Hari Buruh berlangsung murni dan damai, di sini berlangsung dengan pendomplengan politik dan anarkistis.

Zaman telah memasuki era digital, buruh dan para pendompleng tetap asyik turun ke jalan. Bukannya menuntut pelatihan.

Rasanya percuma sehari sebelumnya Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengeluarkan peringatan agar partai politik tidak menyusupkan materi kampanye Pemilu 2019 dalam aksi buruh. Seakan tidak ada wibawa pengawas pemilu di mata partai tersebut. Segala cara halal atas nama kepentingan buruh, yang notabene juga pemegang hak suara dalam pemilu.

Harus diakui, penanganan tenaga kerja asing di Indonesia masih banyak kekurangan. Dalam investigasi di sembilan provinsi sepanjang Juni-Desember 2017, Ombudsman RI menemukan banyak pelanggaran penggunaan TKA, dari penempatan posisi kerja yang tidak sesuai dengan aturan sampai pelanggaran durasi izin kerja.

Hal itu, disebut Ombudsman, akibat lemahnya pengawasan oleh Tim Pengawasan Orang Asing alias Tim Pora. Dalam hal pengawasan, Perpres 20 Tahun 2018 lebih memerinci pembagian tanggung jawab ketimbang perpres sebelumnya. Aturan itu juga menegaskan sanksi pidana untuk pelanggar dan kewajiban membayar kompensasi penggunaan TKA.


Izin dan proses birokrasinya memang diringkas, tapi bukan berarti memperlebar akses bagi tenaga kerja asing. Masih ada aturan turunan berupa peraturan menteri tenaga kerja yang memperjelas ketentuan perpres. Itu yang perlu terus dikawal penyusunannya. Di sini peran DPR melalui mekanisme rapat kerja diperlukan, bukan pansus TKA yang terang sekali dipaksakan ambisi merebut kekuasaan.

Pemerintah pun jangan bersikap defensif sehingga cenderung mengabaikan kritik. Mari berdemokrasi secara sehat dengan parpol sebagai anutan dan pemerintah sebagai pengayom. Segenap rakyat akan riang gembira menyambut pemilu tahun depan dengan suasana damai, bebas dari goreng-menggoreng isu, apalagi persekusi..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kuda Lumping, Kesenian Unik Dari Tanah Jawa.

Kuda lumping merupakan salah satu kesenian yang berasal dari tanah Jawa. Pergelaran yang terdiri dari 4 fragmen tarian ini terasa menyeramkan bagi sebagian orang, tetapi merupakan salah satu kesenian yang cukup unik di Indonesia. Belum tercatat secara jelas asal-usulnya Kuda lumping dikenal juga dengan nama jaran kepang. Kesenian ini memperagakan sekelompok penari sedang menunggang kuda. Kuda yang digunakan bukanlah kuda asli, melainkan kuda buatan yang dibuat dari anyaman bambu yang disebut kepang. Anyaman ini dibuat sedemikian rupa, dihias dengan aneka kain serta warna, sehingga membentuk seekor kuda. Para penari yang menunggang kuda ini memerankan tokoh  prajurit. Sayangnya, belum ada asal-usul yang jelas mengenai tarian kuda lumping, bahkan kapan pertama kali kuda lumping diperagakan pun tidak tercatat. Pada 2012 yang lalu, Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) saat itu, Bapak Mohammad Nuh mengatakan bahwa hal ini sangat disayangkan. Tidak tercatatnya kuda

Sekilas Tentang Perayaan Hari Kopi Internasional

IG @anakdolan Warga dunia kini memperingati hari kopi internasional setiap tanggal 1 Oktober. Apa itu hari kopi dan untuk apa dirayakan? Pada sebuah pertemuan tanggal 3-7 Maret 2014, Organisasi Kopi Internasional (ICO)  menyepakati untuk menetapkan tanggal 1 Oktober sebagai hari kopi internasional. Namun perayaan pertamanya baru digelar setahun berikutnya di Milan, Italia. ICO adalah organisasi antar pemerintah yang mengurusi perdagangan kopi dunia. Lembaga ini beranggotakan 77 negara yang berkepentingan terhadap kopi dan puluhan asosiasi pedagang kopi. ICO mewakili 98% negara penghasil kopi dan 83 persen negara konsumen kopi. Dalam keterangan resminya, ICO menyatakan hari kopi internasional merupakan perayaan keragaman, kualitas, dan gairah untuk berbagi kecintaan pada minuman kopi. Perayaan ini juga bentuk dukungan kepada jutaan petani yang mata pencahariannya bergantung pada tanaman aromatik ini. Awal Mula Meski baru diperingati sejak tahun 2015, sejatinya masyarakat d

Uji Nyali di Jembatan Gantung yang Terpanjang di Indonesia

Photo IG @anakdolan Jembatan gantung di atas tajuk pepohonan (canopy trail) hutan tropis yang digadang-gadang terpanjang di Indonesia terdapat di Sukabumi, Jawa Barat. Tepatnya di dalam kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Resort Situgunung, Desa Gede Pangrango, Kecamatan Kadudampit. Jembatan berkontruksi besi dan tapakan kayu itu dibangun sepanjang 240 meter dengan lebar 2 meter. Serta ketinggian dari permukaan tanah paling tinggi sekitar 146 meter. . Namanya jembatan Situ Gunung. Banyak Traveler mengunggahnya di media sosial, sehingga mengundang penasaran banyak orang. Dan Jembatan gantung ini merupakan akses untuk menuju Curug Sawer, salah satu curug yang ada di kawasan wisata Taman Nasional Situ Gunung. Akses menuju curug harus ditempuh dengan berjalan kaki melalui kawasan hutan di taman nasional ini dengan jarak tempuh sekitar kurang 1 jam. Untuk melewati jembatan ini kamu hanya perlu membeli tiket sebesar Rp 35.000, sudah termasuk tiket masuk kaw