Lahir dari sebuah keluarga sederhana, di Jawa Timur, tepatnya Kota Jombang, saya sejak kecil sudah terbiasa jalan-jalan menyusuri sawah dan mendengarkan kicau burung di pagi dan sore hari. Seperti hal nya bocah petualang hehe. Ah, kenangan itu. Sudah begitu jauh tapi masih terasa seperti kemarin. Sekarang, saya sudah menjadi bagian dari hiruk-pikuk Ibu Kota, itu berarti akan sangat sulit mendapatkan pemandangan sewaktu saya kecil dulu. Tapi
(Hidup ku ASIK...)
Mulai dari momen inilah, saya mulai hobi berkeliling untuk menghilangkan penat. Saya susuri pedalaman-pedalaman di Jawa, Bali dan NTT.
Membawa ku kedalam keindahan Negeri ini membuat saya semakin menyintai IBU PERTIWI. Tanah kelahiran ku dengan tradisi dan budaya2 yang indah menjadikan ku semakin cinta dengan cerita dan keanekaragaman Negeri ini. Keinndahan darat, laut dan berjejer gunung yang menjulang menjadikan Negeri ini kaya dan gagah di mata dunia.
Biarkan saya menjelajah Negeri ini dan mengenal jati diri siapa bangsa ku dan siapa IBU PERTIWI ku untuk aku ceeritakan kepada anak dan cucu ku nanti.
Perjalanan saya tidak di latar belakangi untuk menikmati keindahan alam. Tidak!!. Hanya sebuah motif yang datang untuk ketemu orang-orang baru, tempat-tempat tak dikenal atau pemandangan lain di luar Jakarta yang sesak dan penuh asap. Intinya mencari pengalaman baru dan belajar dari Budaya sendiri.
Akhirnya, semua itu saya tumpahkan. Saya tumpahkan dengan terus melakukan perjalanan ke Timur Indonesia. Sampailah saya di Sembalun Lawang, NTT, pada tahun 2013. Saya terkesan dengan kepolosan bocah-bocah di sini yang masih memainkan permainan tradisional. Disini saya meletakan lelah saya dalam senyuman dan keramahan bocah-bocah sembalun lawang.. Ke akraban mereka dan canda tawa mereka membuat saya semakin tidak mau beranjak dari desa ini, anak-anak yang masih polos dan lugu dan yang belum mengenal cangihnya gedged dan mainan moderen membuat saya belajar memahami apa sebuah kecerian dalam bermain. Haru dan bahagia yang saya rasakan membuat saya kangen untuk mengulang masa kecil saya didesa.
(Hidup ku ASIK...)
Mulai dari momen inilah, saya mulai hobi berkeliling untuk menghilangkan penat. Saya susuri pedalaman-pedalaman di Jawa, Bali dan NTT.
Membawa ku kedalam keindahan Negeri ini membuat saya semakin menyintai IBU PERTIWI. Tanah kelahiran ku dengan tradisi dan budaya2 yang indah menjadikan ku semakin cinta dengan cerita dan keanekaragaman Negeri ini. Keinndahan darat, laut dan berjejer gunung yang menjulang menjadikan Negeri ini kaya dan gagah di mata dunia.
Biarkan saya menjelajah Negeri ini dan mengenal jati diri siapa bangsa ku dan siapa IBU PERTIWI ku untuk aku ceeritakan kepada anak dan cucu ku nanti.
Perjalanan saya tidak di latar belakangi untuk menikmati keindahan alam. Tidak!!. Hanya sebuah motif yang datang untuk ketemu orang-orang baru, tempat-tempat tak dikenal atau pemandangan lain di luar Jakarta yang sesak dan penuh asap. Intinya mencari pengalaman baru dan belajar dari Budaya sendiri.
Akhirnya, semua itu saya tumpahkan. Saya tumpahkan dengan terus melakukan perjalanan ke Timur Indonesia. Sampailah saya di Sembalun Lawang, NTT, pada tahun 2013. Saya terkesan dengan kepolosan bocah-bocah di sini yang masih memainkan permainan tradisional. Disini saya meletakan lelah saya dalam senyuman dan keramahan bocah-bocah sembalun lawang.. Ke akraban mereka dan canda tawa mereka membuat saya semakin tidak mau beranjak dari desa ini, anak-anak yang masih polos dan lugu dan yang belum mengenal cangihnya gedged dan mainan moderen membuat saya belajar memahami apa sebuah kecerian dalam bermain. Haru dan bahagia yang saya rasakan membuat saya kangen untuk mengulang masa kecil saya didesa.
Komentar
Posting Komentar