Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2019

Makna Gebogan dalam Tradisi Hindu di Bali.

Saat kamu berkunjung ke Bali  pasti kamu pernah melihat perempuan Bali yang membawa buah-buahan di atas kepalanya? Ya, itu adalah gebogan. Gebongan atau biasa juga disebut dengan Pajegan adalah suatu bentuk persembahan berupa susunan dan rangkaian buah buahan, jajanan dan bunga yang dikreasikan oleh umat Hindu di Bali. Jenis buah dan jajanan biasanya berinovasi mengikuti perkembangan zaman, jadi apa yang kita makan itulah yang kita persembahkan.       Makna atau filosofi banten gebogan juga terlihat dari bentuknya yang menjulang seperti gunung, makin ke atas makin mengerucut (lancip), dan di atasnya juga diletakkan canang dan sampiyan sebagai wujud persembahan dan bhakti ke hadapan Tuhan Sang Pencipta Alam Semesta. Gebogan biasanya diusung oleh para ibu-ibu dan gadis-gadis Bali untuk dihaturkan ke pura saat upacara piodalan atau upacara dewa yadnya lainnya sebagai bentuk rasa syukur atas berkat yang telah diberikan oleh Ida Sang Hyang Widhi Tuhan Yang Maha Esa U

Tari Gandrung Sebagai Identitas Budaya dan Daya Tarik Kota Banyuwangi

Tari Gandrung, atau biasa disebut dengan Gandrung Banyuwangi adalah satu tarian tradisional Indonesia yang berasal dari Kota Banyuwangi Jawa Timur.  Oleh karena tarian ini pulalah Banyuwangi juga di juluki sebagai Kota Gandrung, dan terdapat beberapa patung penari gandrung di setiap sudut kota. Salah satu kesenian khas yang menjadi icon Kabupaten Banyuwangi ini, Tari Gandrung masih satu aliran dengan Jaipong Jawa Barat, dan Ronggeng Jawa Tengah yang menjadi hiburan rakyat di acara-acara hajatan. Tari Gandrung biasanya disuguhkan dalam menyambut musim panen raya, resepsi pernikahan, khitanan, serta seremonial lainnya.  Ada banyak versi mengenai awal kemunculan tari ini. Salah satunya menyebutkan tari ini muncul setelah kekalahan pahit yang dialami rakyat Blambangan saat melawan VOC.   Tarian Gandrung ini digunakan sebagai pemersatu rakyat Blambangan yang tercerai berai karena kekalahan.   Dan ada juga versi tarian ini berkisah tentang terpesonanya masyarakat Blambangan k