
Kertasura sebenarnya hanya desa kecil yang berada di Cirebon, Jawa Barat. Awalnya desa ini hanya desa biasa saja selama beberapa tahun. Namun, setelah banyak penduduk desa yang mulai mencari ular untuk diperdagangkan, desa ini menjadi pusat industri kulit ulat di Jawa Barat, bahkan mungkin Indonesia. Setiap hari, penduduk di desa ini menampung ular-ular yang sengaja ditangkap oleh pemburu. Ular itu akan dipelihara selama beberapa saat atau langsung diproses untuk diambil kulitnya yang bermotif indah. Kulit yang dihasilkan oleh desa ini nantinya akan digunakan untuk kerajinan tangan berupa sabuk atau tas yang memiliki harga cukup fantastis.
ular yang ditangkap merupakan ular yang khusus hidup di air baik asin, tawar maupun payau. Ular yang diambil merupakan hewan melata yang dianggap hama bagi petani, peternak hingga petambak. "Kalau ular yang habitatnya di darat tidak saya ambil karena ada aturannya kan harus ada izin juga selain itu penangkapannya dibatasi serta harus ada penangkarannya," Sementara itu, selain kulit, penduduk setempat juga terkadang mendapat banyak pesanan dari daging ular. beberapa dari mereka mengatakan, jika musim dingin, daging ular sebagian besar laku dibeli. Dan mereka mengaku tidak tahu daging yang dibeli oleh pengepul tersebut dipergunakan untuk apa. Jika daging tak laku dibeli,memberikan daging untuk pakan ternak atau tambak seperti ikan lele. Ada yang bilang "Mungkin biasanya diekspor karena setahu saya daging ular itu panas dan di luar negeri sana kalau musim dingin biasanya pas makan daging ular. Semua orang yang akrab dengan ular pasti pernah mencoba daging ular," ujar beberapa masyarakat. Tetapi demikian, mereka mengaku tidak memprioritaskan menjual daging ular ke pasaran. Sebab, selain bukan makanan pokok, daging ular tidak boleh dimakan untuk kalangan muslim.
Antara Kebutuhan dan Kekejaman. Melihat kekejaman yang terjadi di kawasan Kertasura bisa membuat banyak orang tidak mau berkunjung di sana. Bagi pencinta satwa terutama ular akan merasa melihat neraka di mana hewan yang bisa dipelihara denganbaik itu justru dibantai dengan cara yang mengerikan dan membuat hewan itu mati kesakitan sebelum dipanen kulitnya. Meski apa yang dilakukan oleh para penjagal ular di sini sangat kejam, mereka tidak bisa menghentikan aksi ini. Hampir sebagian besar penghasilan dari penduduk didapat dengan menjual kulit ular. Kalau usaha ini mendadak ditutup, mereka tidak akan memiliki pekerjaan yang telah ditelateni selama bertahun-tahun.
Bagaimana lur! kamu masih berani atau mau berkunjung ke desa ini. Selamat mencoba buat kamu yang berani dan masih penasara.
2019 @ www.anakdolan.com Bangga Mencintai Negeri ini INDONESIA. Dan Buanglah Sampah pada tempatnya! Follow ig Anak Dolan ( @anakdolan )
Komentar
Posting Komentar