Langsung ke konten utama

Jadi Traveler Jangan Egois!! Ingat 6 Hal dasar ini.



Agaknya semua orang tengah tergila-gila dengan slogan yang satu ini. Travelling yang dulu bisa dikatakan barang mewah, kebutuhan tersier, sekarang sudah menjadi bagian dari gaya hidup nyaris setiap manusia modern.

Memang benar, travelling perlu untuk menyegarkan pikiran. Travelling bisa menghindarkan diri kita dari stres. Travelling bahkan bisa mengalirkan kembali kreativitas yang mandeg. Semua orang butuh travelling. Semua orang wajib mencoba jadi seorang traveller, meskipun hanya sehari atau seminggu.

Tetapi menjadi seorang traveller bukan cuma mengunjungi tempat-tempat indah dan memamerkan fotonya di Instagram atau status BBM. Yang jauh lebih penting daripada kedua hal itu adalah bagaimana agar kita bisa menjadi seorang traveller yang bertanggungjawab. Tunjukkan kalau kamu bukan traveller alay yang egois.

Berikut ini beberapa hal yang harus kamu ingat kalau kamu ngaku sebagai traveller yang bertanggungjawab.

Buang sampah dengan bijak, meskipun tidak ada aturan tertulis

Membuang sampah dengan bijak merupakan tanggung jawab setiap orang, di manapun. Apalagi kalau kita sedang mengunjungi tempat wisata. Satu bungkus plastik yang kita buang sembarangan saja bisa berdampak besar. Pasalnya akan ada orang yang mengikuti 'jejak' kita membuang sampah di tempat yang sama. Kalaupun sudah ada orang lain yang melakukannya, bukan berarti kita bisa melakukan hal yang sama.

Tak perlu menunggu ada peraturan tertulis atau larangan membuang sampah yang dicetak dengan huruf besar. Buanglah sampah yang kamu hasilkan pada tempatnya. Kalau memang di sana tak ada tempat sampah, simpan di tas atau kantung, kemudian buang setelah kamu menemukan tempat sampah.

Membayar bukan berarti punya hak untuk merusak

Jangan mentang-mentang sudah membayar beberapa puluh ribu perak untuk tiket masuk, lantas kita merasa sudah sewajarnya kalau bunga di taman yang kita kunjungi rusak karena terinjak oleh sepatumu. Sudah sewajarnya kalau kita membuang botol plastik di bawah pohon. Sudah sewajarnya kita memetik satu atau dua batang bunga.

Mari kita hentikan pola pikir seperti ini. Ini adalah mentalitas orang-orang yang tak mau diajak maju. Justru karena kita sudah membayar, jadi kewajiban kita bersama untuk menjaga kelestarian tempat wisata yang kita kunjungi. Selain itu, ada wisatawan lain yang juga punya hak buat menikmati fasilitas.

Peraturan ada untuk dipatuhi, bukan buat dilanggar

Pihak pengelola tempat wisata yang kita kunjungi membuat berbagai peraturan untuk menjaga kelestarian tempat tersebut. Jadi sebaiknya kita juga mematuhi auran dan larangan yang sudah dibuat.

"Tapi wisatawan lain juga melanggar!" Justru karena orang lain tidak mengindahkan peraturan, jangan sampai kita ikut memperparah kerusakan dengan melakukan hal yang sama. Semakin banyak tempat wisata yang rusak karena perilaku tak bertanggungjawab, semakin sedikit tempat indah di nusantara yang bisa kita eksplorasi keindahannya.

Keterlaluan saat menawar.

Saat kamu traveling di suatu tempat dengan pendapatan yang lebih rendah dari tempat kamu misalnya, sebaiknya kamu gak perlu keterlaluan saat menawar atau beli prodak dan oleh-oleh dari tempat tersebut. Sebagai traveler, kamu perlu mempertimbangkan pantas dan gaknya kamu menawar harga tersebut berdasarkan kualitas dari hal yang kamu dapat. Tetapi, jika memang sudah murah gak perlu ditawar lagi.

Jadilah traveler yang baik dan selalu menginspirasi untuk hal-hal positif ya. Gak perlu melakukan hal-hal di atas agar terlihat keren atau di puji orang. Buatlah juga pengalaman yang gak cuma bermanfaat untuk jangka pendek tetapi jangka panjang buat dirimu dan orang-orang yang kamu temui, misalnya berteman baik dengan orang-orang yang telah kamu temui saat traveling.

Bersikap sopan kepada penduduk sekitar

Tanggung jawab pengunjung bukan cuma terhadap lingkungan. Hargailah penduduk yang hidup dan mencari nafkah di sekitar tempat wisata. Jangan bersikap arogan dan sebisa mungkin patuhilah norma yang berlaku di sana.

Mengenai penduduk setempat yang mencoba mencari penghasilan sampingan lewat wisatawan, tak perlu kasar kalau kamu tak ingin menggunakan jasa mereka. Tolak dengan halus. Jika tidak bisa, tolak dengan tegas tanpa menimbulkan keributan.

Jangan tinggalkan apapun selain jejak dan jangan ambil apapun kecuali foto

Take nothing but picture! Leave nothing but footprint! Kill nothing but time! Jauh-jauh dari yang namanya vandalisme. Bahkan coretan sederhana di atas batu pun sudah termasuk tindakan vandalisme. Jangan mengulangi aksi coret-coret di Gunung Fuji yang bikin bangsa kita malu.

Bertanggungjawablah terhadap keselamatan sendiri

Tanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan sudah, menghargai penduduk sekitar juga sudah. Satu hal lagi yang tak kalah penting adalah memastikan keselamatan diri sendiri. Jangan sampai mengalami hal-hal yang tak diinginkan karena lupa menjaga keselamatan.

Itulah beberapa hal yang sebaiknya kita perhatikan untuk jadi seorang traveller bertanggungjawab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kuda Lumping, Kesenian Unik Dari Tanah Jawa.

Kuda lumping merupakan salah satu kesenian yang berasal dari tanah Jawa. Pergelaran yang terdiri dari 4 fragmen tarian ini terasa menyeramkan bagi sebagian orang, tetapi merupakan salah satu kesenian yang cukup unik di Indonesia. Belum tercatat secara jelas asal-usulnya Kuda lumping dikenal juga dengan nama jaran kepang. Kesenian ini memperagakan sekelompok penari sedang menunggang kuda. Kuda yang digunakan bukanlah kuda asli, melainkan kuda buatan yang dibuat dari anyaman bambu yang disebut kepang. Anyaman ini dibuat sedemikian rupa, dihias dengan aneka kain serta warna, sehingga membentuk seekor kuda. Para penari yang menunggang kuda ini memerankan tokoh  prajurit. Sayangnya, belum ada asal-usul yang jelas mengenai tarian kuda lumping, bahkan kapan pertama kali kuda lumping diperagakan pun tidak tercatat. Pada 2012 yang lalu, Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) saat itu, Bapak Mohammad Nuh mengatakan bahwa hal ini sangat disayangkan. Tidak tercatatnya kuda

Makna Gebogan dalam Tradisi Hindu di Bali.

Saat kamu berkunjung ke Bali  pasti kamu pernah melihat perempuan Bali yang membawa buah-buahan di atas kepalanya? Ya, itu adalah gebogan. Gebongan atau biasa juga disebut dengan Pajegan adalah suatu bentuk persembahan berupa susunan dan rangkaian buah buahan, jajanan dan bunga yang dikreasikan oleh umat Hindu di Bali. Jenis buah dan jajanan biasanya berinovasi mengikuti perkembangan zaman, jadi apa yang kita makan itulah yang kita persembahkan.       Makna atau filosofi banten gebogan juga terlihat dari bentuknya yang menjulang seperti gunung, makin ke atas makin mengerucut (lancip), dan di atasnya juga diletakkan canang dan sampiyan sebagai wujud persembahan dan bhakti ke hadapan Tuhan Sang Pencipta Alam Semesta. Gebogan biasanya diusung oleh para ibu-ibu dan gadis-gadis Bali untuk dihaturkan ke pura saat upacara piodalan atau upacara dewa yadnya lainnya sebagai bentuk rasa syukur atas berkat yang telah diberikan oleh Ida Sang Hyang Widhi Tuhan Yang Maha Esa U

Berebut 1000 anak tangga Bromo dan mengenal Alam indah nya Budaya Bromo.

@anakdolan Gunung bromo adalah salah satu gunung yang berada di Jawa Timur. Gunung bromo tidak hanya dikenal oleh masyarakat Indonesia saja melainkan juga sudah menjadi agenda kunjungan wisata bagi masyarakat dunia. Gunung bromo tidak pernah sepi dari kunjungan para wisatawan baik domestik maupun mancanegara karena pemandangannya yang begitu menakjubkan nan eksotis. Bahkan wisatawan sengaja tinggal untuk beberapa hari disana karena merasa betah akan keelokan alamnya dan keramahan serta budaya masyarakatnya. Tapi yang bikin seru di tempat ini, pada saat liburan gunung Bromo menjadi ramai pengunjung yang bikin unik macetnya anak tangga gunung ini  1000 anak tangga di kawah gunung bromo ini menjadi Ritual kebiasaan untuk melihat indahnya kawah gunung Bromo. Hal seperti ini hampir setiap hari terjadi gmna tidak anak tangga ini jalan satu2 nya untuk menuju kawah gunung bromo disamping itu banyak orang tua atau lanjut umur kuat naik ke kawah bromo tersebut.Seru!! kan