Photo by IG @anakdolan Melihat langsung tarian itu, lariangi, magisnya sungguh terasa. Dua belas gadis menggerakkan tubuh dengan gemulai sambil melantunkan syair-syair. Mereka mengisahkan kapal-kapal yang memasuki Pulau Kaledupa, Wakatobi, Sulawesi Tenggara, pada masa lalu. Sebenarnya beberapa pementasan lariangi bisa diunduh melalui situs Youtube. Namun, selalu ada yang berbeda di dalam setiap pementasan yang dibawakan dalam bahasa Wolio, bahasa suku Buton, itu. Selain itu, melihat rekaman peristiwa jelas berbeda dengan merasakan sesuatu yang nyata terjadi di depan mata. Rasa terhanyut tersebut muncul ketika menyaksikan gerakan kaki dan tangan, tata rias wajah dan rambut, serta mendengar suara para gadis itu menyanyi. Ini yang disebut sejarawan dan pembina Asosiasi Tradisi Lisan, Mukhlis PaEni, sebagai tradisi yang terbarukan, selalu aktual dalam setiap pengulangan. Butuh waktu seharian bagi siswa-siswa SMA 1 Kaledupa itu untuk persiapan menari. Riasannya rum
Street & Culture Photography Unexpected Journey | Travel Journalism |SOSIAL dan BUDAYA ����#PhotographyMasukDESA